Pengaruh Massa Ragi dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol Air Limbah Pencucian dari Tangki Dissolving Industri Kecap
Main Article Content
Abstract
Air limbah pencucian tangki dissolving di industri kecap belum banyak dimanfaatkan karena memiliki kadar
COD sebesar 299.999,99 mg/l. Air limbah pencucian tangki dissolving dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol
karena mengandung glukosa sebesar 7,55%. Tujuan penelitian ini yaitu memanfaatkan air limbah pencucian tangki
dissolving menjadi bahan baku pembuatan bioetanol melalui dua tahap, yaitu fermentasi menggunakan
Saccharomyces cereviceae dan destilasi menggunakan rotary vacuum evaporator. Variasi proses fermentasi yaitu
massa ragi sebanyak0 gram, 2 gram, 5 gram, dan 8 gram serta waktu fermentasi selama 4 hari, 7 hari, dan 10
hari. Pengukuran kadar bioetanol pada penelitian ini menggunakan alat hidrometer. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata kadar bioetanol tertinggi sebesar 53,5% diperoleh dari sampel yang difermentasi selama
7 hari dengan penambahan 5 gram ragi.