Pengolahan Limbah Cair Logam Berat Pb (II) Menggunakan Kombinasi Metode Elektrokoagulasi - Adsorpsi dengan Karbon Aktif Biji Alpukat

Main Article Content

Rizka Lutfita Hanastasia
Adhi Setiawan
Tarikh Azis Ramadani

Abstract

Keberadaan logam berat Pb(II) dalam air dapat menimbulkan risiko yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup apabila melebihi nilai baku mutu. Logam berat Pb(II) bersifat biomagnifikasi, yaitu dapat terakumulasi dan tinggal di jaringan tubuh organisme dalam jangka waktu lama. Proses Elektrokoagulasi – Adsorpsi dapat dijadikan salah satu metode alternatif untuk mengatasi penurunan keberadaan logam berat Pb. Metode elektrokoagulasi didasarkan pada proses elektrokimia. Elektroda yang digunakan berupa aluminium dengan reaktor uji berukuran 20 x 20 x 15 cm pada variasi tegangan sebesar 10, 20, dan 30 volt dengan waktu kontak selama 30 menit. Limbah hasil elektrokoagulasi dilakukan treatment dengan metode adsorpsi. Adsorpsi bertujuan untuk membantu penurunan efisiensi removal logam berat Pb(II) dengan menggunakan karbonasi dari biji alpukat dengan variasi waktu adsorpsi 15 menit, 30 menit, dan 45 menit dengan massa 0,75, dan 1, gram. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada saat proses elektrokoagulasi semakin tinggi nilai tegangan maka semakin baik nilai efisiensi removal, dan semakin meningkat massa dan waktu adsorpsi semakin tinggi efisiensi removal logam berat Pb(II). Pada tegangan 30 volt menghasilkan nilai efisiensi removal 90,18 %, Pada treatment menggunakan metode adsorpsi biji alpukat pada waktu adsopsi 45 menit dengan massa adsorben 1 gram menghasilkan nilai efisiensi removal 95,87%.

Article Details

Section
Articles